Wahai Pangeran Surgaku di masa depan..
Aku
tidak tahu siapa dirimu, kapan kita dipertemukan, dan dengan cara apa
pertemuan itu bisa terjadi. Tapi ketahuilah.. aku akan menantikannya
dengan sabar. Tidak terburu-buru, atau berlama-lama, sesuai dengan yang
Allah tetapkan.
Wahai Pangeran Surgaku di masa depan..
Mungkin
kita terlahir pada jarak yang tidak dekat dan dalam waktu yang berbeda.
Tapi tentu tidak menjadi masalah, sebab Allah memiliki cara terindah
yang tidak bisa ditebak, untuk mempertemukan kita. Atau mungkin, jarak
kita sebetulnya dekat, dan sudah berulangkali bertemu, namun
skenario-Nya baru sampai kesitu. Tidak masalah.. sebab ketika Allah
sudah ridho, tak sulit bagi-Nya menghadirkan berbagai keajaiban, untuk
mempersatukan. Aku akan menantimu dalam taat, tidak berharap dipercepat,
sebab aku percaya waktu yang tepat, akan mengindahkan dunia juga
akhirat.
Wahai Pangeran Surgaku di masa depan..
Bagaimanapun
kondisimu ketika kelak kita dipertemukan dalam perjalanan menuju
penghalalan, insyaAllah aku akan menerimamu dalam ketaatan hanya
mengharap ridho Allah SWT. Sebab bila kita memang sudah ditakdirkan
berjodoh oleh Allah, maka siapa bisa menghentikannya. Aku akan dengan
ikhlas menjalankan segala prosesnya, dalam bagaimanapun kondisimu,
statusmu, asalkan melalui jalan yang Allah sukai, bukan melalui khalwat
yang tidak dibenarkan syariat.
Wahai Pangeran Surgaku di masa depan..
Dalam
visualisasiku.. engkau adalah seorang yang sangat visioner.
Mimpi-mimpimu besar, harapanmu juga luas. Namun di balik itu, sebetulnya
engkau adalah pribadi manja yang sangat mudah rapuh. Maka kehadiranku
sangatlah engkau butuhkan, sebagai penguat dalam setiap kegelisahanmu.
Barangkali sekarang engkau sedang dalam kondisi yang menyulitkanmu untuk
bergerak maju dan melesat, entah karena apapun itu. Maka dengan senang
hati, akan kusiapkan telingaku untuk mendengar keluhanmu, bahuku untuk
menjadi sandaranmu, dan lenganku untuk mendekapmu. Dan izinkan Allah
mengalirkan kenyamanan dan kekuatan untukmu melalui hal tersebut.
Wahai Pangeran Surgaku di masa depan..
Jika
nanti engkau terduduk di meja kerjamu hingga larut malam.. izinkanlah
aku untuk menghampirimu, menghadiahi lelahmu dengan dekapan hangat dari
belakang, kemudian duduk di sampingmu. Aku tidak akan mengganggumu, aku
hanya ingin menemanimu. Aku akan dengan senang hati menjadi teman
diskusimu yang cerdas. Membantu meretas setiap kalutmu, mengurainya
hingga jelas.
Wahai Pangeran Surgaku di masa depan..
Berbagai
macam buku kau beli dan kau tata dengan rapi. Meskipun aku tahu
buku-buku itu tidak semua kau baca hingga tuntas, tidak mengapa.. itu
saja sudah menjadi bukti bahwa engkau adalah seorang pembelajar. Kau
juga senang berpergian, baik itu karena tuntutan profesimu, ataupun
karena memang ingin sekedar berjalan-jalan. Maka izinkan aku untuk
menjadi asisten pribadimu. Aku tahu kau sangat membutuhkan dukungan
besar dalam karirmu, maka gunakanlah keberadaanku, sebagai tabungan
semangatmu.
Wahai Pangeran Surgaku di masa depan..
Bila
kelak engkau sulit merealisasikan visi besar dan mimpi-mimpimu yang
sangat luar biasa itu sendirian.. maka izinkan aku membantumu menyusun
langkah demi langkah, untuk mengubahnya menjadi kenyataan. Tapi
ketahuilah.. mimpi-mimpiku juga besar. Maka bantulah aku juga, dalam
menggapainya. Aku berharap.. kehadiranku dalam hidupmu kelak, akan
memberimu energi sangat besar, untuk melesat. Begitu pun dengan
kehadiranmu dalam hidupku, menghadirkan energi luar biasa, dan aku pun
melesat. Atas izin Allah, kita akan tumbuh bersama.
Wahai Pangeran Surgaku di masa depan..
Namamu
adalah rahasia Allah. Tapi aku tak khawatirkan siapapun itu.. sebab
tiada keraguan sedikitpun atas apa-apa yang telah menjadi pilihan Allah.
Pastilah yang terbaik, sesuai yang aku butuhkan. Maka aku tak akan
sibuk mencari-cari, melainkan sibuk memantaskan diri. Bukan di
hadapanmu, melainkan di hadapan-Nya.
Wahai Pangeran Surgaku di masa depan..
Dalam
visualisasiku.. kita ini seperti cermin. Sifat, sudut pandang, pola
pikir, hingga mimpi-mimpi kita.. satu nafas. Terbayang bila kita
dipersatukan oleh-Nya, ini akan menjadi sinergi yang baik untuk
membangun peradaban hebat. InsyaAllah. Sungguh aku akan menjaga baik
diriku sebelum bertemu denganmu. Tak akan kuserahkan diriku, pada
siapapun yang belum halal bagiku, agar diriku menjadi persembahan yang
terbaik, hanya untukmu, Pangeran Surgaku.
Wahai Pangeran Surgaku di masa depan..
Semoga
Allah hanya mempertemukan kita, dalam ikatan suci yang bernama
pernikahan, karena aku tak akan sanggup jika bertemu dirimu dalam
perjumpaan lain, yang dilegalkan sebelum pernikahan. Bila kelak sebelum
halal ada perilaku antara kita yang melanggar syariatnya, aku harap akan
ada orang-orang pilihan Allah yang mengingatkan sebab sayang. Semoga
kesabaran dan ketaatan kita berbuah manis, tepat pada waktu yang Allah
ridhoi.
Wahai Pangeran Surgaku di masa depan..
Dalam
visualisasiku, bersatunya kita dalam kehalalan, akan menjadi pijakan
kuat kita untuk melesat, menghasilkan berbagai karya yang bermanfaat,
dan maslahat, bagi umat. Maka kehidupan kita, menjadi ladang kita
menabung amal sebanyak-banyaknya, yang insyaAllah akan bersaksi di hari
akhir. Semoga takdir Allah atas pertemuan kita kelak, menjadi karunia
yang mengantarkan kita, kepada Surga-Nya. Aamiin.
Tertanda,
Bidadari Surgamu, di masa depan...
sumber : Blog Almeera's way