Senin, 30 Juni 2014

Di Juniku ada Ramadhan

Di dua hari terakhir di bulan Juni, Ramadhan tiba. Bulan yang paling romantis diantara sebelas bulan lainnya. Bulan yang selalu dirindukan setiap insan. Ya, termasuk aku. Walau aku belum pernah benar-benar memberikan amalan terbaikku di setiap Ramadhan. Aku pasti mencobanya lagi. Pasti. Ramadhan ini, aku masih berstatus sama. Hmm...terimakasih atas waktu belajarku yang cukup panjang ini, Tuhan. Aku yankin, semua ini adalah cara-Mu mengajariku. Doaku di Ramadhan ini; Semoga Ramadhan tahun ini, adalah Ramadhan terakhirku yang aku lalui sendiri. Aamiin...

Bandung, 29 Juni 2014

Senin, 23 Juni 2014

Juni-ku

Juni ini adalah Juni-ku yang ketiga tanpa bapak. Terimaksih atas berkah-Mu ya Rabb. Entah apalagi yang harus kuucapkan untuk menyusukuri hari-hariku. Terlalu banyak nikmat, yang bahkan aku sempat melupakannya. Maafkan aku, Tuhan...

Juni ini aku tak meminta apapun. Juni ini aku hanya ingin mampu mengucap ribuan syukur kepada-Mu. Syukur yang seringkali aku lupakan selama ini. Tuhan, terimakasih atas Juni-Juniku yang telah puluhan kali kulewati.

Juni-ku kali ini seperti biasa. Tanpa ada kue, tanpa ada perayaan apapun. Tapi aku yakin, ada banyak doa di Juni-ku kali ini. Harapan-harapan orang yang menyayangiku semua dipanjatkan di Juni ini. Terimakasi untuk kalian, yang selalu mengucap namaku disetiap doa kalian. Bahkan tanpa pernah kutahu. Aku tak pernah bisa membayangkan, seperti apa aku tanpa kalian.

Sekali lagi untuk Juniku kali ini, aku ucapkan terimakasih Tuhan...



Bandung, 22 Juni 2014

Rabu, 04 Juni 2014

Syukurku

Hari ini, saat semua sudah kulalui. Maka saatnya aku mulai merapikan kenangan-kenangan. Kenangan yang mungkin telah menjadi sebuah lelucon jika kuingat kembali. Sudah tidak ada sakit disana. Yang ada hanya kelucuan dan kesyukuran atas waktu yang telah membawaku ke masa itu. Aku sungguh bersyukur Tuhan, pernah melalui banyak jalan, telah menciptakan banyak langkah, telah jatuh berkali-kali. Dan kini telah tersenyum berkali-kali, bahkan jutaan kali. Yah, semua sudah berlalu.

Hari ini, saat ini aku berdiri tegak menatap hari esok dengan keyakinan atas doa yang segera Tuhan kabulkan untukku. Terserah apa kata orang. Mereka tidak pernah tau aku. Sungguh mereka hanya penonton yang baik. Bersorak ketika aku menang. Dan kecewa ketika aku kalah. Tak apa, itulah hidup.

Hari ini. Yaa, detik ini. Aku tetap bahagia atas hidupku. Aku mencintai hidupku, mimpiku dan kalian, orang yang selalu menyebut namaku dalam doa.



Bandung, 04 Juni 2014