Biar rada kekinian, pulang Sholat Ied kamipun selfie bersama. Bahagia itu selalu sederhana. Berkumpul di hari raya, saling meluluhkan dosa, dan tersenyum bersama. Satu tahun adalah waktu yang panjang untuk berbuat dosa dan menumpuknya, tapi Iedul Fitri adalah waktu yang singkat menghapusnya. Semoga pemaafan kami ada pemaafan yang sungguh dari hati. Semoga sisa Ramadhan dapat terus melekat sampai Ramadhan tahun depan. Aamiin.
Yang muda yang memulai : ini aku dan sepupu juga ponakanku
Kami mulai menularkan penyakit narsis kami pada orangtua
Akhirnya dengan tanpa paksaan mereka mulai menikmatinya
Belum kenyang, mau ke makam aja harus selfie dulu
Itulah sepenggal cerita lebaran keluargaku. Sederhana, tapi tetap menyenangkan. Semoga Allah mengizinkan kami bertemu Ramadhan kembali di tahun depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar