Sabtu, 31 Maret 2012

Mana cerita-cerita itu??

Aku dan kamu memang sempat dekat. tapi sekarang inilah pembuktian kalau semua hanya sekadar kedekatan teman. entah sekarang kamu dimana. yang aku tau saat ini aku memang tak pernah melihatmu lagi. dan aku yakin inilah jalan aku, juga jalan kamu (tidak ada lagi kata;kita). Allah telah merencanakan semua perjalanan ini. tak harus disesali dan dipermasalahkan. kamu ingat ga, kalau selama kita dekat banyak orang-orang diluaran sana yang cemburu sama aku? dan saat itu banyak wanita yang mundur untuk mencintaimu karena aku. mungkin saat itu mata mereka lebih tajam ya?jauh lebih mengerti apa yang ada di hati kita. mungkin karena semua tercermin dari sikap dan tatap mata kita masing-masing. ups lupa, tidak ada kita ya?... yang ada kamu dan aku. ya, lebih kurang seperti itulah pandangan orang diluaran sana tentang aku dan kamu. saat itu, entah sadar atau tidak kamu dan aku tidak pernah memperdulikan semua itu. kamu dan aku masih tetap saja dekat, akrab tanpa jeda. setiap kali kamu pergi ke luar kota, kamu dan aku tak pernah lupa bertanya kabar masing-masing. menceritak hal apa yang sedang dikerjakan dan atau sekedar becanda. pada saanya kamu pulang, kamu tidak pernah lupa membawakan oleh-oleh cerita untukku. aku suka banget mendengarkan ceritamu. entah apa maksud kamu. yang aku tau, kamu dan aku sama-sama antusias untuk membahasnya. yang kamu sering ceritakan adalah treknya. entah itu kamu suka atau ga, aku ga pernah tau. maklum, ekspresi wajahmu tetap sama antusiasnya. kamu itu lucu kalau lagi cerita. rame. membuatku membayangkan kalau aku ada disana saat itu. dan kini rasanya sudah lama banget kamu tidak cerita. sampai-sampai aku lupa kapan terakhir kamu cerita. hmmm, mengingatnya membuatku ingin kembali ke masa itu. kamu tau? hari ini aku rindu dengan ceritamu.

Jumat, 30 Maret 2012

Tanpa kamu sekarang...

kali ini ga ada kamu, yang suka ngingetin kalau ini udah larut malem untuk kerja. saatnya istirahat. pun setiap kali aku lupa makan karena kerjaan. kali ini bukan kamu yang ada disini, yang selalu tampak khawatir saat aku tak mendengarkan apa katamu. ya,,kini memang semua tanpamu. cukup lama semua berjalan seperti ini. tapi belum cukup bagiku untuk terbiasa tidak mengingat semua tentangmu. terlalu banyak yang kau tinggalkan disini, dihidupku, pun dihatiku. sekarang kamu dimana? bagaimana kabarmu? apa kamu ingat aku seperti aku ingat kamu? akh,,mungkin tidak. ada orang yang jauh lebih penting bagimu kini. bukan sekedar aku. bukan sekedar orang yang berlebel teman. inilah alasan kenapa aku harus mulai  memutuskan pilihan. berhenti memikirkanmu. atau mengulangnya sekali lagi.

Rabu, 28 Maret 2012

Segenggam Tabah

Bertali arus dugaan tiba
Menakung sebak airmata
Namun tak pernah pun setitis
Gugur berderai di pipi
Tidak ditempah hidup sengsara
Suratan nasib yang melanda
Menongkah badai bergelora
Diredah bersendirian
Bagaikan camar pulang senja
Patah sayapnya tetap terbang jua
Sekadar secicip rezeki
Buat yang sedang rindu menanti
Segenggam tabah dipertahankan
Buat bekalan di perjalanan
Kau bebat luka yang berdarah
Kau balut hati yang calar

Telah tertulis suratan nasibmu
Derita buatmu ada hikmahnya
Terlukis senyum di bibir lesu
Tak siapa tahu hatimu
Biarpun keruh air di hulu
Mungkinkah jernih di muara
Biarpun jenuh hidup dipalu
Pasti bertemu tenangnya

Selasa, 27 Maret 2012

Saat itu...

saat itu kita bertemu di tempat itu, tempat kenangan yang tak akan mungkin terlupa untukku (berharap kamu juga). memang bukan pertemuan yang pertama, tapi aku merasa itulah pertemuan yang sangat sarat dengan kenangan,lagi-lagi itu hanya versi aku. rasanya waktu berputar terlalu cepat untuk membuat kita dekat.

mungkin karena kita sering bertemu saat itu. aku selalu ada untukmu, begitupun kamu yang selalu ada untukku. entah apa itu namanya. waktu terus berjalan,yang semakin mendekatkan hubungan kita. saat itu keadaan  seolah merestui kedekatan kita. aku pikir saat itu kita sama-sama saling memiliki. aku memiliki tawa dan candamu yang selalu meramaikan hari-hariku. dan kamu juga memiliki waktuku yang selalu aku sempatkan. kita terus melangkah, menyusuri jalan hidup kita masing-masing. sampai saatnya kita terhalang sesuatu, entah apa itu. saat itu aku mulai menyadari kalau kita telah kian berjarak. aku masih merasa semua biasa, mungkin karena kesibukan kita masing-masing yang membuat semuanya berubah. begitu pikirku saat itu. tapi ternyata salah... ada dia sekarang disampingmu. dan hubunganmu dengannyalah yang membuatmu memberi jarak denganku. aku menerima, karena kita memang hanya sebatas teman yang tak sengaja dekat karena waktu. tapi lama waktu berlalu, aku merasa ada yang aneh disini... sangat aneh. membuatku sedikit berpikir tentang perjalanan kita selama ini. aku bertanya pada diriku sendiri. apa sebenarnya yang sudah terjadi padaku, juga padamu?? sampai-sampai aku merasakan sesuatu yang aneh disni, di hatiku.
ternyata selama ini aku telah merasa nyaman berada dekat denganmu. dan aku sudah sangat terbiasa dengan manjamu, dengan perhatian-perhatian yang kerap kali kau berikan untukku. kali ini aku baru tersadar kalau semua perlakuanmu sudah jauh melewati batasan perlakuan seorang teman.

ternyata kamu telah menyusup jauh memasuki ruangan tersembunyi itu. ruangan yang sebenarnya aku siapkan untuknya nanti. entah kau curi dari mana kunci itu,,sampai-sampai kau bisa menyusup.

ya Rabb aku baru tersadar. kenapa baru sekarang aku tersadar?? ternyata aku telah lama mengaguminya, menyayanginya, dan mungkin lebih dari sekedar itu ya Rabb. kini, saat dia telah mendapatkan yang lain yang pantas untuknya. aku merasa ada sesuatu yang menyumbat pernafasanku, membuatnya tersengal seperti baru saja lari berkilo-kilo panjangnya. akh...aku tersadar kalau aku sudah terjatuh dan sekarang ada yang sakit, sedikit perih, sampai-sampai aku harus menguras mataku untuk membasuhnya. ya Rabb,,maafkan aku telah lancang membiarkan hati ini meliar...
ampuni hamba ya Rabb...

Senin, 26 Maret 2012

Disatu titik nanti...

menurut sebagian orang aku ini sangat bodoh
bodoh pernah mencintaimu dalam diam
bodoh hanya bisa bahagia karena melihatmu bahagia dengannya
tapi bagiku aku sudah cukup pintar
pintar menyembunyikan perasaan itu
pintar berpura-pura tidak pernah mencintaimu
mungkin,,
di satu titik nanti aku harus memilih
pergi, atau mencintaimu sekali lagi
ya, sekali lagi saja
sebelum aku benar-benar tersadar
kalau kamu hanyalah bayangan dalam hidupku

Tak Harus Terucapkan

Kamu kira prasangkamu benar?? padahal tidak. tidak sama sekali. kamu salah, itu semua adalah kamu. maaf, jika sampai pada saat ini yang kamu tau hanya itu. hanya tentang aku dan "dia" (yang tak pernah ada). aku sengaja membuat "dia" seolah nyata. kamu tau kenapa? karena aku terlanjur mencintaimu. aku terlanjur jatuh pada kata yang sederhana itu. kata sederhana yang banyak makna. saat itu kamu mengatakan kalau aku sedang jatuh cinta. ya, benar...sangat benar malah. karena pada saat itulah aku memang sedang mencintaimu. kamu tak pernah tau (kuharap begitu) dan selamanya aku akan berusaha membuatmu tidak pernah tau hal yang sebenarnya telah terjadi padaku, pada hatiku. karna aku tau mahalnya harga yang harus kubayar jika kamu tau semua itu. aku lebih memilih menganggap ini tak pernah ada daripada aku harus melihatmu menjauh, dan merasa asing ketika bersamaku. karena bagiku, melihatmu tertawa dan nyaman berada di dekatku saja itu sudah cukup. cukup membuat hariku bahagia. cukup mnambah file kenanganku bersamamu. ya, kenangan yang suatu hari akan kubuka, untuk sekedar mengingatmu. suatu hari. nanti.

Minggu, 25 Maret 2012

Aku ingin memelukmu sekali lagi...

sekali waktu
aku diam untuk sekedar mengenangmu, merindukanmu, dan menagisimu
aku baru sadar kalau semua tentangmu tak mudah untuk dilupakan
sekali waktu
aku memang tampak seperti biasa-biasa saja
tertawa, becanda, dan bersikap ceria
tapi sungguh,
setelah itu aku akan selalu mengingatmu
menghitung "sudah berapa lama kita berpisah"
menghitung "berapa banyak senyum&kebahagiaan"
yang pernah kau hadirkan
akh,
mengenangmu memang selalu membuatku betah dalam dunia itu
dunia lamunan
yang selalu membawaku kesana
ke tempat itu
ke tempat dimana aku  masih bisa merasakan keberadaanmu
kini,
hari ini,
saat ini,
semua tanpamu
sungguh,,
aku sangat merindukanmu
sungguh,
aku ingin memelukmu sekali lagi
sungguh...


i love you so much dad...

Hanya Sederhana...

alasannya sederhana,
sesederhana aku mencintaimu
dan inipun cukup sederhana
bahwa aku hanya akan meletakkanmu di sudut masa lalu
yang mungkin akan kutinggalkan tapi pasti akan kurindukan
semuanya cukup sederhana
sesederhana sikapmu,
yang menegaskan bahwa "kita" tidak pernah ada
yang ada hanya "aku" dan "kamu"
ya,
aku mengerti semuanya sangat sederhana

Kamis, 22 Maret 2012

...terus dan terus.

terkadang setiap keadaan adalah saat dimana kita bisa belajar dalam menjalani setiap liku kehidupan.tak peduli kamu tua ato muda,,pintar ato bodoh.semua harus belajar tanpa terkecuali.kini akupun sadar,,tepatnya mungkin baru sadar.kalau di setiap keterpurukan yang aku dan semua orang alami ada hal-hal besar yang dapat di pelajari.kini aku akan terus dan terus mencoba untuk tidak lagi merasa rapuh saat aku membutuhkan kekuatan.

Kamis, 15 Maret 2012

Sekedar Mengingat & merindukannya...

udah mau 2 bulan engkau pergi untuk tidak pernah kembali,tapi rasanya masih belum percaya.aku sangat merindukanmu, selalu,,dan aku pastikan selamanya. dulu, aku begitu sering membuatmu marah karena sikapku. kini,, saat aku harus berjalan tanpa bimbingan darimu rasanya sedih banget. hari itu rasanya semua gelap, hari dimana untuk kali pertama engkau pergi. aku membayangkan hari-hariku tanpa do'a darimu. melewati perjalanan hidup yang panjang dan berliku tanpa kekuatan semangat darimu.aku nangis?? tentu saja pa...sampai saat inipun aku masih nangis kalo ingat bapa. cengeng ya?? iya,,aku memang cengeng pa. secengeng gadis kecil yang dulu kau gendong.tau ga pa? kalo aku masih suka menunggu telpon darimu. masih berharap handphone berbunyi dan tertulis disana panggilan darimu. tapi itu cuma mimpi.  aku minta maaf jika selama ini aku belum mampu melukis senyum termanis kebahagiaan di bibirmu. bukan aku ga mau, tapi inilah aku yang masih banyak cacat juga celah. masih harus banyak belajar dan di ajar. kini aku harus belajar sendiri pa,,melangkah sendiri untuk kemudian menjadi sosok yang kuat yang kau harapkan dulu. aku akan tetap berusaha mewujudkan semua harapanmu untuk hidupku. bapa baik-baik ya disana, aku pasti akan do'a in bapa terus.selalu. dan bapa ga usah khawatir tentang ibu. ibu baik-baik aja disini. kami semua akan menjaganya, menyayanginya, dan membahagiakannya. walo mungkin,,bahagia yang kami berikan belum sesempurna kebahagiaan yang di harapkan. i mizz u so much pa...peluk cium dari aku, si bungsu yang selalu ngeselin tapi ngangenin ^_^


uTit (si bungsu yang nyebelin)
15032012

Rabu, 14 Maret 2012

Sanggupkah Aku..?!!

apa aku terlalu tinggi menggantungkanmu
sedang ku terlupa siapa diriku
hingga ku harus menjinjit,,meloncat,,
apa aku terlalu jauh meletakkanmu
hingga ku harus berjalan diatas kerikil yang tajam
hingga ku harus menyeberangi arus yang deras
agar ku dapat menggapaimu
kini,,,,
kakiku terluka
akankah ku harus berhenti,,,
tidak,,,,jeritan keras hati kecilku
aku harus tetap berjalan
ku tak boleh takut ketajaman kerikil
ku tak boleh gentar karna derasnya arus
ku harus bisa melalui itu,,,

teteplah berjalan,,,
tersenyum,,
dan bersyukur.
aku tak sendiri,,,
ada YME bersamaku
yang slalu menuntunku
ada ibu menemaniku,,
yang slalu mendo'akanku

ya Rabb
titipkanlah kekuatan,,
kedalam kelemahan diri ini
tiupkanlah CintaMu,,
ke ruang hati ini
agar ku dapati kebahagiaan sejati diakhir perjalananku,,


uTit 19102011

...Bukan Akhir Dari Segala


Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan
Ada orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan
Tapi ingatlah, melepaskan bukan akhir dari segalanya
Melainkan awal dari kehidupan baru
Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis
Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah tersakiti
Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah mencari dan telah mencoba
Karena merekalah yang bisa menghargai


Orang yang terkuat bukanlah orang yang Selalu Menang Dalam Segala Hal
Tapi mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh dan kecewa,dalam perjalanan kehidupan Nya,
Kamu akan belajar tentang dirimu sendiri dan suatu saat kamu akan menyadari
Bahwa penyesalan tidak seharusnya ada di dalam hidupmu
Hanyalah penghargaan abadi atas pilihan-pilihan kehidupan yang telah kau buat
Yang seharusnya ada di dalam hidupmu…

uTit 25102011

Selasa, 13 Maret 2012

FILOSOFI KOPI DEE; surat yang tak pernah sampai

Dia yang tidak pernah kamu mengerti. Dia, racun yang membunuhmu perlahan. Dia, yang kamu reka dan kamu cipta.

Sebelah darimu menginginkan agar dia datang, membencimu hingga muak dia mendekati gila, menertawakan segala kebodohannya, kekhilafannya untuk sampai jatuh hati padamu, menyesalkan magis yang hadir naluriah setiap kali kalian berjumpa. Akan kamu kirimkan lagi tiket bioskop, bon restoran, semua tulisannya- dari mulai nota sebaris sampai doa berbait-bait. Dan beceklah pipinya karena geli, karena asap dan abu dari benda benda yang ia hanguskan-bukti-bukti bahwa kalian pernah saling tergila-gila-berterbangan masuk ke matanya. Semoga Ia pergi dan tak pernah menoleh lagi. Hidupmu, hidupnya, pasti akan lebih mudah.

Tapi, sebelah darimu menginginkan agar dia datang, menjemputmu, mengamini kalian, untuk kesekian kali, jatuh hati lagi, segila-gilanya, sampai batas gila dan waras pupus dalam kesadaran murni akan cinta. Kemudian mendamparkan dirlah kalian di sebuah alam tak dikenal untuk membaca ulang semua kalimat, mengenang setiap inci perjalanan, perjuangan dan ketabahan hati. Betapa sebelah darimu percaya bahwa setetes airmata pun akan terhitung, tak ada yang mengalir mubazir, segalanya pasti akan bermuara di satu samudera tak terbatas, lautan merdeka yang bersanding sejajar dengan cakrawala..dan itulah tujuan kalian.

……………………
kalau saja hidup tidak berevolusi, kalau saja sebuah momen dapat selamanya menjadi fosil tanpa terganggu, kalau saja kekuatan kosmik mampu stagnan di satu titik. maka tanpa ragu kamu akan memilih satu detik bersamanya untuk diabadikan. cukup satu.
satu detik yang segenap keberadaannya dipersembahkan untuk bersamamu, dan bukan dengan ribuan hal lain yang menanti untuk dilirik pada detik berikutnya. betapa kamu rela membatu untuk itu.

tapi, hidup ini cair. semesta ini bergerak. realitas berubah. seluruh simpul dari kesadaran kita berkembang mekar.
hidup akan mengikis apa saja yang memilih diam, memaksa kita untuk mengikuti arus agungnya yang jujur tetapi penuh rahasia. kamu, tidak terkecuali.
……………………

Kamu takut karena ingin jujur. Dan kejujuran menyudutkanmu untuk mengakui kamu mulai ragu.

Dialah bagian terbesar dalam hidupmu, tapi kamu cemas. Kata 'sejarah' mulai menggantung hati-hati di atas sana. Sejarah kalian. Konsep itu menakutkan sekali.

Sejarah memeiliki tampuk istimewat dalam hidup manusia, tapi tidak lagi melekat utuh pada realitas. Sejarah seperti awan yang tampak padat berisi tapi ketika disentuh menjadi embun yang rapuh.
……………………

Skenario perjalanan kalian mengharuskanmu untuk sering menyejarahkannya, merekamnya, lalu memainkannya ulang di kepalamu sebagai Sang Kekasih Impian, Sang Tujuan, Sang Inspirasi bagi segala mahakarya yang termuntahkan kedunia. Sementara dalam setiap detik yang berjalan, kalian seperti musafir yang tersesat di padang. Berjalan dengan kompas masing-masing tanpa ada usaha saling mencocokan. Sesekali kalian bertemu, berusaha saling toleransi atas nama cinta dan perjuangan yang Tidak Boleh Sia-Sia. Kamu sudah membayar mahal untuk perjalanan ini. Kamu pertaruhkan segalanya demi apa yang kamu rasa benar. Dan mencintainya menjadi kebenaran tertinggimu.

Lama baru kamu menyadari bahwa Pengalaman merupakan bagian tak terpisahkan dari hubungan yang diikat oleh seutas perasaan mutual.

Lama bagi kamu untuk berani menoleh kebelakang, menghitung, berapa banyakkah pengalaman nyata yang kalian alami bersama?

Sebuah hubungan yang dibiarkan tumbuh tanpa keteraturan akan menjadi hantu yang tidak menjejak bumi, dan alasan cinta yang tadinnya diagungkan bisa berubah menjadi utang moral, investasi waktu, perasaan serta perdagangan kalkulatif antara dua pihak.

Cinta butuh dipelihara. Bahwa di dalam sepak terjangnya yang serba mengejutkan, cinta ternyata masih butuh mekanisme agar mampu bertahan.

Cinta jangan selalu ditempatkan sebagai iming-iming besar, atau seperti ranjau yang tahu-tahu meledakkananmu---entah kapan dan kenapa. Cinta yang sudah dipilih sebaiknya diikutkan di setiap langkah kaki, merekatkan jemari, dan berjalanlah kalian bergandengan... karena cinta adalah mengalami.

Cinta tidak hanya pikiran dan kenangan. Lebih besar, cinta adalah dia dan kamu. Interaksi. Perkembangan dua manusia yang terpantau agar tetap harmonis. Karena cinta pun hidup dan bukan cuma maskot untuk disembah sujud.

Kamu ingin berhenti memencet tombol tunda. Kamu ingin berhenti menyumbat denyut alami hidup dan membiarkannya bergulir tanpa beban.

Dan kamu tahu, itulah yang tidak bisa dia berikan kini.
………………………………………………..

Hingga akhirnya..

………………………………………………..

Di meja itu, kamu dikelilingin tulisan tangannya yang tersisa (kamu baru sadar betapa tidak adilnya ini semua. Kenapa kamu yang kebagian tugas dokumentasi dan arsip, sehingga cuma kamulah yang tersiksa?)

Jangan heran kalau kamu menangis sejadi-jadinya.

Dia, yang tidak pernah menyimpan gambar rupamu, pasti tidak tahu apa rasanya menatap lekat-lekat satu sosok, membayangkan rasa sentuh dari helai rambut yang polos tanpa busa pengeras, rasa hangat uap tubuh yang kamu hafal betul temperaturnya.

Dan kamu hanya bisa berbagi kesedihan itu, ketidakrelaan itu, kelemahan itu, dengan wangi bunga yang melangu, dengan nyamuk-nyamuk yang putus asa, dengan malam yang pasrah digusur pagi, dengan detik jam dinding yang gagu karena habis daya.

Sampai pada halaman kedua suratmu, kamu yakin dia akan paham, atau setidaknya setengah memahami, berapa sulitnya perpisahan yang dilakukan sendirian.Tiak ada sepasang mata lain yang mampu meyakinkanmu bahwa ini memanhg sudah usai. Tidak ada kata, peluk, cium, atau langkah kaki beranjak pergi, yang mampu menjadi penanda dramatis bahwa sebuah akhir telah diputuskan bersama.Atau sebaliknya, tidak ada sergahan yang membuatmu berubah pikiran, tidak ada kata 'jangan' yang mungkin apabila diucapkan dan ditindakkan dengan tepat, akan membuatmu menghambur kembali dan tak mau pergi lagi.

Kamu pun tersadar, itulah perpisahan paling sepi yang pernah kamu alami.


Ketika surat itu tiba di titiknya yang terakhir, masih akan ada sejumput kamu yang bertengger tak mau pergi dari perbatasan usai dan tidak usai. Bagian dari dirmu yang merasa paling bertanggung jawab atas semua yang sudah kalian bayarkan bersama demi mengalami perjalanan hati sedahsyat itu. Dirimu yang mini, tapi keras kepala, memilih untuk tidak ikut pegi bersama yang lain, menetap untuk terus menemani sejarah. Dan karena waktu semakin larut, tenagamu pun sudah menyurut, maka kamu akan membiarkan si kecil itu bertahan semaunya.

Mungkin, suatu saat, apabila sekelumit dirimu itu mulai kesepian dan bosan, ia akan berteriak-teriak ingin pulang. Dan kamu akan menjemputnya, lalu membiarkan sejarah membentengi dirinya dengan tembok tebal yang tak lagi bisa ditembus. Atau mungkin, ketika sebuah keajaiban mampu menguak kekeruhan ini, jadilah ia semacam mercusuar, kompas, Bintang Selatan... yang menunjukkan jalan pulang bagi hatimu untuk, akhirnya menemuiku.

Aku, yang merasakan apa yang kau rasakan . Yang mendamba mengalami. Aku, yang telah menuliskan surat-surat cinta padamu. Surat-surat yang tak pernah sampai.

Waktu Tak Akan Menunggu...

Waktu  mengajarkan aku untuk siap melupakan dan dilupakan. Menjelaskan kepadaku betapa pentingnya untuk maju kedepan. Meninggalkan masalalu jauh dibelakang dan membiarkan masa depan tetap ada di depan. Jangan mencoba mundur atau bersikeras ingin maju ke depan. Karena yang ada hanya sekarang!! Hanya sekarang!! Kita tidak akan bisa melampaui waktu yang telah ditetapkan,tidak juga hidup dalam kenangan. Ingatlah, semua telah digariskan. 

Bukankah waktu juga telah mengajarkan untuk tetap berjalan sampai saat yang telah di tentukan?! 

Ingatlah, sang waktu tak akan mau menunggu siapapun, aku ataupun kamu. Ia bergerak sesuai dengan hakekat penciptaannya, kita mau ikut atau tidak, itu terserah kita. 
Apa yang akan di cari dimasa lalu? 
Sosokmu yang dulu? 
Atau masa-masa indah yang ingin terulang kembali? 
Kenapa kamu selalu ingin ada dalam kenangan? 
Apa sebenarnya yang kamu cari? 
Apa kamu tau dimana mencarinya? 
Di sepanjang jalan kenangankah? 
Di tempat-tempat yang pernah kamu singgahi kah? 
Atau, pada apapun yang menurutmu mempunyai kenangan? 
Sudahlaaah...tak akan ada yang kamu  temukan, semua itu tidak akan pernah kembali.

Sang waktu hanya berjalan sesuai hakekatnya saja. Tak menunggu siapapun. Jadi terserah padamu, kamu mau hidupmu terbelenggu oleh masa lalu? Terikat oleh masa depan? Atau hanya akan hidup di masa sekarang?!!

Aku memilih untuk hidup dimasa sekarang sambil mempersiapkan apa yang ingin ku raih di masa yang akan datang. Tidak akan kubiarkan diriku terikat dengan apa yang ada di belakang, aku akan terus berjalan. Akan kubiarkan semua yang telah terjadi menjadi kenangan yang dapat kuambil hikmahnya saja.

Aku merasa masa lalu indah,karena aku memang tak pernah tau sebelumnya. Hanya rahasia Allah yang indah yang dipersiapkan untukku. Terima kasih untuk waktu, kenangan, dan apapun yang terlibat di antaranya. Semua adalah proses pendewasaan ternyata.

Jika fajar telah tergantikan senja, maka semua telah menjadi kenangan. Kupejamkan mata, kumimpikan esok, dan akan kusongsong masa depan yang lebih berarti. Tak boleh kusia-siakan waktu…





Utit - 02032012

Dari apakah seorang ayah terbuat???

Tuhan mengambil kekukuhan sebuah gunung
kerindangan sebuah pohon
kehangatan sinar mentari musim panas
keteduhan samudra yang tenang
jiwa pemurah alam raya
kenyamanan dekapan malam
kebijakan usia
kekuatan terbang seekor elang
keceriaan pagi hari di musim semi
keyakinan tumbuh sebulir benih
kesabaran yang abadi
keinginan  keluarga yang paling dalam
kemudian Tuhan memadukan semua kualitas tersebut
Dia tau bahwa karya terbaik-Nya sudah sempurna
dan itulah,
yang di sebut sebagai...Ayah.

maPI

Tampar Aku...

Tampar aku sekarang
Aku terlena oleh lambai siluet buatan
Yang tak memberi apapun selain kehancuran

Tampar aku sekarang
Agar aku sadar kalau semuanya sama
Agar aku sadar reka dan fantasiku terlalu membumbung

Tampar aku sekarang
Agar aku yang dulu kembali
aku  yang tidak terlelap, dalam mimpi dan khayalan

Tampar aku sekarang
Dan peluklah aku dalam dekap do’a mu ibu…




Utit - 16012011

Kepada Calon Ayah dari anak-anakku ..

Kepada calon ayah dari anak-anakku.
Apakah kelak nanti kau akan terkejut mendapati aku sebagai istrimu?
Kuharap telah kau siapkan mental yang tebal menghadapi segala kekurangan-kekuranganku, baik sebagai seorang manusia, terlebih sebagai seorang wanita.
Kukatakan ini karena telah banyak kulihat betapa pernikahan adalah sebuah proses menerima segala kekurangan pasangan, lalu berusaha tetap mencintainya seperti sediakala.
Dan terus terang aku takut.
Ide ‘seumur hidup bersama seseorang’ itu sangat menakutkan.
Bagaimana jika di tahun-tahun perkawinan yang berbilang puluhan itu kita berhenti mencintai.
Bagaimana jika ternyata cinta kita tak cukup kuat untuk saling menerima kekurangan masing-masing. Bagaimana jika kita tiba-tiba jenuh.
Bagaimana jika kita…
Ah, sudahlah.
Apakah pemikiran-pemikiranku ini menakutimu? Kelak kau harus terbiasa. Karena inilah aku. Wanita dengan segudang tanya dan seribu pertimbangan.
Dan sepertinya Tuhan tak kan mempertemukan kita sebelum aku benar-benar yakin bahwa pernikahan itu akan membuatku bahagia.
Jadi, kamu sabar yah.
Ingat, Ia akan membuat segala sesuatu indah pada waktu-Nya.
Sementara itu, nikmatilah perjalananmu menemukanku, sebagaimana aku menikmati perjalananku.
Kelak ketika kita saling menemukan dan berbagi kunci ke hati masing-masing, segala lelah, air mata, dan luka-luka akan hilang oleh rasa syukur yang sangat.
Jatuh bangunlah bersama mereka, wanita-wanita yang akan ada dalam hidupmu sebagai suatu pembelajaran.
Aku tak kan pernah cemburu.
Tak ada gunanya cemburu pada masa lalu, apalagi untuk sesuatu yang ditakdirkan memang hanya untukku.
Percayalah, aku pun sering memikirkanmu.
Seperti apa rupamu.
Seperti apa rupa anak-anak kita.
Seperti apa rupa kehidupan sehari-hari kita nanti.
Sesudahnya aku akan tenggelam dalam doa yang khusyuk, mencium sajadah dalam sujud panjangku lalu berharap engkau memang lelaki pilihan Allah untukku.
Dan ketahuilah satu hal.
Aku mencintaimu bahkan sebelum kutahu namamu.


Tertanda,
Calon ibu dari anak-anakmu.

**sedikitdieditdarsalahsatublogorangheee,,